Apa Itu Mikrokontroler

Apakah  mikrokontroler  itu?  Sesuai  namanya,  mikrokontroler  adalah  sebuah alat pengendali (kontroler) berukuran mikro yang dikemas dalam  bentuk  chip.  Anda  dapat  menjumpai  mikrokontroler  dalam  hampir  semua alat elektronik. Dari alat rumah tangga seperti mesin cuci hingga  robot‐robot mainan yang cerdas. 

Sebuah  mikrokontroler  pada  dasarnya  bekerja  seperti  sebuah  mikro‐ prosesor pada komputer. Keduanya memiliki sebuah CPU yang menja‐ lankan instruksi program, melakukan logika dasar, dan pengolahan data.  Namun  agar  dapat  digunakan,  sebuah  mikroprosesor  memerlukan  tambahan komponen, seperti memori untuk menyimpan program dan  data, juga interface input‐output untuk berhubungan dengan dunia luar.  Sedangkan sebuah mikrokontroler telah memiliki memori dan interface  input output di dalamnya, dan unit ADC yang dapat menerima masukan  sinyal  analog  secara  langsung.  Karena  berukuran  kecil,  murah,  dan  menyerap  daya  yang  rendah,  mikrokontroler  merupakan  alat  kontrol  yang paling tepat untuk “ditanamkan” pada berbagai peralatan.

2.1 Bagian-Bagian Mikrokontroler

Sebuah mikrokontroler umumnya terdiri atas bagian‐bagian berikut.
Prosesor (CPU)
Memori Data
Memori Program
Input/ Output
Modul Tambahan 
Alat Pemrograman
 Jalur sinyal (bus) Mikrokontroler
Input/output

Berikut keterangan masing‐masing bagian:

1. Prosesor/CPU: bagian ini melakukan fungsi logika dan aritmetika  mengikuti instruksi yang dibaca dari memori program. 

2. Memori Program: bagian ini menyimpan instruksi yang diberi‐ kan oleh alat pemrograman untuk dibaca prosesor. 

3. Memori  Data:  bagian  ini  menyimpan  data  dan  variabel  yang  dituliskan  oleh  prosesor.  Data  dalam  memori  program  tetap  akan tersimpan sekalipun listrik mati, tetapi data dalam memori  data ini akan hilang bila tidak mendapat daya listrik. 

4. Alat  Pemrograman:  bagian  ini  digunakan  untuk  memasukkan  instruksi ke dalam memori program mikrokontroler. 

5. Input/Output: bagian ini bekerja untuk menghubungkan mikro‐ kontroler dengan peranti luar.  

6. Modul tambahan: bagian ini merupakan fungsi tambahan yang  disediakan  oleh  mikrokontroler,  seperti  Counter/Timer,  ADC,  Comparator, PWM, I2C, SPI, dan lain‐lain.
Perhatikan bahwa bagian‐bagian utama PLC seperti prosesor, memori  dan input output juga tersedia di dalam mikrokontroler.

2.2 Siklus Pemrograman Mikrokontroler

Untuk membuat mikrokontroler bisa bekerja, mikrokontroler tersebut  harus diprogram terlebih dulu. Perhatikan diagram siklus pemrograman  mikrokontroler berikut ini.

2.3 Bahasa Pemrograman Mikrokontroler
 
Tersedia  berbagai  jenis  mikrokontroler  di  pasaran  dengan  bahasa  pemrograman  yang  berbeda‐beda,  mulai  dari  bahasa  pemrograman  yang berbentuk teks hingga berbentuk gambar. Secara umum, bahasa  pemrograman  berbentuk  gambar  lebih  mudah  dipelajari  daripada  bahasa pemrograman berbentuk teks, hanya saja pemakaiannya tidak  se‐fleksibel bahasa pemrograman berbentuk teks. 
Salah satu software dengan bahasa pemrograman berbentuk gambar  adalah  LDmicro.  Gambar  pada  LDmicro  memiliki  bentuk  yang  sama  dengan Ladder Diagram pada PLC. Dengan demikian, di samping mudah  dipelajari,  bagi  seseorang  yang  sudah  terbiasa  dengan  pemrograman  PLC, akan langsung bisa memprogram mikrokontroler juga. 
Hal lain yang menarik pada LDmicro adalah, LDmicro ini dapat digunakan  untuk  memprogram  dua  jenis  mikrokontroler,  yaitu  mikrokontroler  dalam keluarga PIC dan AVR. Di samping itu, LDmicro ini juga memiliki  fasilitas  simulator  yang  sangat  baik,  sehingga  pengguna  dapat  me‐ mastikan  apakah  hasil  program  mikrokontrolernya  sudah  benar  atau  belum, sebelum hasilnya di‐upload ke mikrokontroler. Ditambah lagi,  LDmicro ini adalah software open source yang gratis dan terbuka untuk  dimodifikasi, sehingga memungkinkan pengembangan yang lebih baik  karena banyaknya komunitas yang menggunakan.

2.4 PIC16F877 dan ATmega8

LDmicro dapat memprogram beberapa mikrokontroler dalam keluarga  PIC  dan  AVR,  salah  satu  di  antaranya  PIC16F877  (keluarga  PIC)  dan  ATmega8 (keluarga AVR). Kedua mikrokontroler tersebut akan diguna‐ kan  untuk  menjadi  “model  PLCmikro”  di  dalam  buku  ini.  Apa  itu  PLCmikro, akan dijelaskan lebih lanjut.

Mengapa  penulis  memilih  PIC16F877  dan  ATmega8?  Ada  beberapa  alasan, di antaranya: 

1. Keduanya  cukup  populer  di  kalangan  penggemar  mikro‐ kontroler. 

2. Keduanya relatif mudah dalam meng‐upload kode program dari  komputer ke memorinya, baik secara ICSP maupun bootloader. 

3. Keduanya mudah diperoleh di pasaran lokal dengan harga yang  relatif murah. 

4. Keduanya memiliki built‐in ADC, UART, PWM dan input output  digital yang cukup memadai.

 posting selanjutnya  akan  membahas  penggunaan  dari  kedua  mikro‐ kontroler ini untuk dirakit sebagai PLCmikro. 






 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu PLC?

YUUK.. BEREKSPLORASI DI DALAM BLOG