Apa Itu PLC?
PLC atau diterjemahkan sebagai kontroler yang dapat diprogram (Programmable Logic Controller), adalah sebuah komputer khusus yang banyak digunakan untuk otomatisasi proses produksi di industri. Tidak seperti komputer biasa, PLC telah didesain sebagai alat kontrol yang memiliki banyak jalur input dan output, dengan dilengkapi ketahanan untuk kondisi lingkungan yang buruk (debu, lembab, panas, dingin, dan lain‐lain). Jalur input‐output ini menghubungkan PLC dengan sensor dan aktuator (melalui inverter),
Jika dibandingkan dengan sistem kontrol tradisional, PLC menawarkan banyak kelebihan, di antaranya biaya yang lebih ekonomis untuk sistem pengendalian yang rumit, penghematan tempat, karena satu PLC bisa menggantikan berpuluh‐puluh alat, dan juga kemampuan melakukan operasi perhitungan aritmetika sehingga menghasilkan kontrol yang cerdas. PLC juga memiliki fasilitas monitoring sehingga memudahkan perbaikan dan troubleshooting.
1.1 Bagian-Bagian PLC
Sebuah PLC secara umum terdiri atas bagian‐bagian sebagai berikut.
Dalam bentuk blok diagram:
Prosesor (CPU)
Catu Daya
Memori Data
Memori Program
Modul Input
Port Program
Port Komunikasi
Modul Output
Alat Pemrogram (Komputer)
Jalur sinyal (bus) PLC
input output
Dalam bentuk blok diagram:
Prosesor (CPU)
Catu Daya
Memori Data
Memori Program
Modul Input
Port Program
Port Komunikasi
Modul Output
Alat Pemrogram (Komputer)
Jalur sinyal (bus) PLC
input output
Keterangan masing‐masing bagian seperti berikut:
1. Catu Daya: bagian PLC yang menyediakan tegangan dan arus yang diperlukan untuk PLC beroperasi.
2. CPU: bagian PLC yang membaca, melakukan perhitungan, dan menjalankan satu demi satu instruksi program.
3. Memori Program dan Data: bagian PLC yang digunakan untuk menyimpan program dan data saat proses berlangsung.
4. Alat Pemrograman: alat yang digunakan untuk memasukkan program ke dalam memori PLC, bisa berupa sebuah komputer atau konsol.
5. Port Pemrograman: bagian PLC yang menerima program dari alat pemrograman untuk disimpan ke dalam memori.
6. Port Komunikasi: bagian PLC yang digunakan untuk melakukan komunikasi dengan komputer atau PLC yang lain.
7. Modul Input: bagian PLC untuk menerima sinyal dari luar.
8. Modul Output: bagian PLC yang memberikan sinyal atau status tertentu ke peranti di luar berdasarkan instruksi program.
1.2 CPU
CPU atau unit pengolah pusat PLC adalah gabungan dari tiga bagian utama, yaitu prosesor, memori, dan catu daya. Tugas CPU adalah menerima, menerjemahkan, menyimpan, dan mengolah informasi serta menjalankan program kontrol yang disimpan dalam memori. Waktu siklus kerja CPU dari membaca input, menjalankan instruksi program kontrol, dan memperbaharui status output disebut waktu scan (scan time) atau waktu siklus (cycle time).
Semakin singkat waktu scan, semakin cepat kontroler dapat bereaksi terhadap input. Umumnya, waktu scan bervariasi antara 1 milidetik sampai 30 milidetik.
1.3 Program Kontrol
Semakin singkat waktu scan, semakin cepat kontroler dapat bereaksi terhadap input. Umumnya, waktu scan bervariasi antara 1 milidetik sampai 30 milidetik.
1.3 Program Kontrol
Program kontrol adalah sebuah program komputer yang disimpan di dalam memori PLC yang memberi tahu apa yang harus dilakukan oleh PLC. Program kontrol terdiri atas barisan instruksi. Instruksi‐instruksi ini adalah kode komputer yang membuat input dan output PLC melakukan apa yang diinginkan. Jika diinginkan perubahan fungsi pengendalian, secara mudah dapat dilakukan hanya dengan mengubah isi program kontrol. Gambar berikut ini menunjukkan gambaran dari instruksi program kontrol yang disimpan dalam memori PLC.
1.4 Tipe Alat Input-Output
1.4 Tipe Alat Input-Output
Ada dua tipe alat input‐output PLC, yaitu tipe digital dan analog. Tipe digital hanya memiliki dua kondisi, yaitu ON dan OFF, atau 1 dan 0. Sakelar adalah contoh input digital, sedangkan lampu adalah contoh output digital.
Tipe analog memiliki kondisi yang lebih dari dua, yaitu tidak hanya ON dan OFF saja, tetapi bisa 10% ON, 30% ON, 60% ON, dan seterusnya. Sensor suhu adalah contoh input analog, karena suhu yang diukur tidak hanya panas atau dingin, tetapi bisa memiliki kondisi seperti hangat, suam‐suam kuku, dingin, dan lain‐lain. Sedangkan contoh output analog adalah kecepatan motor DC.
Tipe analog memiliki kondisi yang lebih dari dua, yaitu tidak hanya ON dan OFF saja, tetapi bisa 10% ON, 30% ON, 60% ON, dan seterusnya. Sensor suhu adalah contoh input analog, karena suhu yang diukur tidak hanya panas atau dingin, tetapi bisa memiliki kondisi seperti hangat, suam‐suam kuku, dingin, dan lain‐lain. Sedangkan contoh output analog adalah kecepatan motor DC.
1.5 Bahasa Pemrograman PLC
Menurut standar Internasional IEC 1131‐3, ada lima bahasa pemrog‐ raman PLC, yaitu:
1. Ladder Diagram (LD)
2. Sequential Function Charts (SFC)
3. Function Block Diagram (FBD)
4. Structured Text (ST)
5. Instruction List (IL)
Berikut keterangan masing‐masing bahasa pemrograman tersebut:
1. Ladder Diagram (LD) LD adalah bahasa pemrograman utama PLC. Bahasa ini disukai karena sederhana dan mudah dipahami, berbentuk gambar yang didasarkan pada prinsip kerja logika relay.
2. Sequential Function Charts (SFC) SFC dikembangkan untuk mengakomodasi pemrograman pada sistem yang lebih kompleks. Bahasa SFC ini mirip seperti flowchart, namun dengan lebih banyak fungsi‐fungsinya.
2. Sequential Function Charts (SFC) SFC dikembangkan untuk mengakomodasi pemrograman pada sistem yang lebih kompleks. Bahasa SFC ini mirip seperti flowchart, namun dengan lebih banyak fungsi‐fungsinya.
3. Function Block Diagram (FBD) Sama seperti LD dan SFC, bahasa FBD juga berbentuk gambar. Konsep utama bahasa FBD ini adalah aliran data, di mana pemrograman dimulai dari input, kemudian berlanjut ke blok fungsi, kemudian output.
4. Structured Text (ST) Berbeda dari ketiga bahasa sebelumnya, ST ini merupakan bahasa pemrograman berbentuk teks, yang mirip seperti bahasa pemrograman tingkat tinggi BASIC atau Pascal. Dengan bentuk teks ini, penulisan program menjadi lebih fleksibel.
5. Instruction List (IL) Bahasa pemrograman IL ini sering disebut juga sebagai instruksi mnemonic. Bahasa ini mirip seperti bahasa assembler pada pemrograman mikrokontroler, dengan kelebihan pada eksekusi instruksinya paling cepat di antara semua program.
Sekalipun ada lima bahasa pemrograman pada PLC, namun blog ini hanya membahas Ladder Diagram saja, karena paling mudah dipahami dan paling banyak digunakan.
Komentar
Posting Komentar